digital-summit-wide

 

Guna mempermulus transformasi digital yang dijalankan Semen Indonesia, Departemen Strategic IT bekerja sama dengan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI) menggelar Digital Summit Semen Indonesia 2018. Kegiatan yang dibuka oleh Agung Yunanto Direktur Human Capital & Legal Semen Indonesia ini berlangsung di Gedung PPS, Gresik, selama dua hari yaitu Senin (23/4) dan Selasa (24/4).

Mengusung tema The Making of Semen Indonesia 4.0, Digital Summit terbilang unik karena seluruh prosesnya serba digital alias paperless. Undangan para peserta dikirim via email, setelah itu mereka wajib melakukan registrasi online di web https://itsummit.semenindonesia.com/. Peserta akan diberi id card digital, semacam barcode, yang dapat di-scan setiap mengikuti acara. Baik saat seminar, workshop maupun singgah ke stan pameran. Event Digital Summit SMI ini menggunakan gamification sebagai strategi untuk membuat peserta bertahan sampai akhir acara. Peserta yang memiliki poin tertinggi akan mendapatkan hadiah, terang Kadep of Strategic IT SMI Ilmanza Restuadi, pada Smile.semenindonesia.com.

Kegiatan ini digelar untuk merespon perubahan lanskap bisnis, termasuk persemenan, sebagai dampak gelombang disrupsi. SMI juga tengah mempercepat transformasi digital untuk menjawab era baru yang dikenal dengan industri 4.0. “Ini juga sebagai respon perusahaan terhadap apa yang dicanangkan Presiden Jokowi, yaitu Making Indonesia 4.0,” sambung Ilmanza, didampingi Ketua Panitia Digital Summit SMI 2018 M Taqiyuddin serta Senior Strategic ICT Officer SMI, Robbi R Putra.

Peserta Digital Summit melibatkan jajaran BOD, pejabat eselon 1 -3, plus unit kerja terkait dari SMI Group dan anak usaha yang mencapai 200 orang. Tiga narasumber juga turut membagikan wawasannya, yaitu Hadi Kuncoro, CEO Feedrid, yang mengupas Integrated Marketing & Supply Chain System SMI 4.0.

Lalu, Virdiansyah Permana, Business Development Manager Dattabot, dengan materi Integrated Production & Maintenance System SMI 4.0, disambung Alex  Denni, Chief of Human Capital BNI, yang membahas Integrated Human Capital 4.0. “Setelah seminar, tiga materi didiskusikan lebih dalam dengan unit kerja terkait. Intinya kita ingin menjaring masukan sebanyak-banyaknya mengenai bisnis SMI ke depan seperti apa,” beber M Taqiyuddin.

Semua itu tak lepas dari transformasi besar-besaran yang tengah dilakukan SMI. Agar semuanya lancar, sebut Taqiyuddin, otomatis kebijakan IT-nya juga harus menyesuaikan. “Dalam rangka itu kita mesti me-realign strategi IT tiga tahun ke depan agar searah dengan transformasi perusahaan,” ujarnya tentang kegiatan yang mengangkat tema khusus Empowering Competitiveness in the Era of Disruption through Business Process Digitalization ini.