pabrik-rembang-lakukan-digitalisasi-timbangan-bahan-baku

Rembang, 3 Desember 2018 – PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. merupakan badan usaha milik negara (BUMN) dengan lini bisnis produksi, distribusi dan pengelolaan semen. Akuisisi semen Thanglong Vietnam pada tahun 2012 dan Holcim pada tahun 2018 menjadikan Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara.

PT Semen Gresik sebagai salah satu anak perusahaan utama yang berfokus pada industri penghasil semen terus berkembang dan mendukung pertumbuhan kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Lokasi pabrik sangat strategis dengan ribuan Toko menjadikan PT Semen Indonesia Group (SMIG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air, khususnya Rembang.

Produksi yang sangat massive dan distribusi yang tersebar luas, membuat SMIG terus meningkatkan pengawasan terhadap Supply Chain Management (SCM). Kesulitan dalam pengumpulan, pencatatan data serta monitoring timbangan yang masih dilakukan oleh pihak Suplier secara manual pun menjadi perhatian.

Muhammad Ali Reza, Project Manager SISI mengatakan bahwa, sebelumnya Suplier tidak bisa langsung melihat/melakukan cek data timbangan di keseluruhan lokasi secara realtime. Proses penimbangan yang dilakukan oleh petugas jaga sangat rawan human error, dikarenakan dokumen pengantar yang di bawa oleh Driver Suplier masih manual dan belum terintegasi sistemnya. Maka dari itulah PT Semen Gresik bersama dengan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI) melakukan pengembangan sistem otomasi timbangan.

“Aplikasi Otomasi Timbangan Inbound atau E-Pass yang dikembangkan oleh SISI akan mendigitalisasi pencatatan penimbangan. Sementara itu, proses penimbangan akan dikembangkan menggunakan teknologi QR Code” tuturnya.

Vendor truk akan mengisi data pendukung pada sistem Surat Pengiriman Barang (SPB) yang sudah digunakan sebelumnya. Lalu, ketika data timbangan berhasil tersimpan, maka lampu indikator akan menyala hijau.