3 Contoh Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis Dari Perusahaan Top Dunia
Tidak dapat dipungkiri manajemen karyawan dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis jangka panjang organisasi. Tentu kita menyadari bahwa keselarasan tujuan bisnis dan strategi yang diterapkan oleh sumber daya manusia (SDM) dapat menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik.
Kini di dunia global telah banyak mengenal istilah manajemen sumber daya strategis. Manajemen SDM strategis adalah integrasi jangka panjang dari strategi SDM dengan tujuan peningkatan organisasi. SDM turut serta menggunakan peranannya dalam membantu mengembangkan kebijakan dan inisiatif di seluruh perusahaan. Berikut 3 contoh pengelolaan sumber daya manusia strategis dari perusahaan top dunia;
Tak mengherankan jika pendekatan Google terhadap pengelolaan SDM nya terbilang sangat modern. Tentu semua memahami bahwa Google melakukan pengelolaan SDM dengan sangat baik, mulai dari tunjangan karyawannya, hingga fasilitas “Googlified” yang luar biasa dan menjadi tren baru dalam desain kantor saat ini.
Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya pendekatan strategis yang dilakukan oleh Google terhadap SDM nya lebih dari itu. Sebagai perusahaan teknologi, mereka terobsesi untuk senantiasa melakukan pengembangan terhadap data dan fungsi SDM nya. Pada tahun 2006 sendiri, co-founder Sergey Brin dan Larry Page memutuskan untuk melakukan pendekatan empiris terhadap pengelolaan SDM berdasarkan feedback dan data karyawan.
Manifestasi dari hal ini adalah penerapan Project Oxygen, yakni sebuah upaya untuk menentukan kualitas terbaik dari manager terbaik. Berdasarkan data tersebut, Google menemukan bahwa aksesibilitas, komunikasi yang kuat, dan pemberdayaan anggota tim adalah salah satu ciri paling berharga dari manajer yang baik. Setelah ditarik kesimpulan, mereka menemukan delapan perilaku umum yang ditunjukkan oleh manajer berkinerja terbaik dan kemudian melatih sisanya.
Begitulah cara Google melakukan pengelolaan karyawan dengan mengumpulkan data SDM serta menggunakannya untuk meningkatkan pengalaman karyawan. Bukan sebuah kebetulan, melainkan research, waktu, dan analisa, sehingga menghasilkan yang baik.
Cisco
Sesuai dengan industri mereka, Cisco mengembangkan teknologi Human Resource Management (HRM) milik mereka sendiri untuk memandu strategi perusahaan dan melayani kebutuhan bisnis dengan lebih baik. Cisco Talent Cloud adalah salah satu yang digunakannya untuk pengelolaan HRM internal yang memberikan transparansi kepada manajer tentang keterampilan dan pengalaman kurang lebih 70.000 karyawannya. Selain itu, ini memberi karyawan sendiri alat dan informasi yang mereka butuhkan untuk mengambil inisiatif dan memajukan karir mereka.
Pendekatan ini memungkinkan manajer untuk mengumpulkan tim terbaik yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tertentu, dan karyawan berkesempatan untuk belajar dengan mengerjakan proyek yang membantu mereka mencapai tujuan tertentu. Melalui pendekatan ini para manajer dapat mengetahui perkembangan tim mulai dari kinerja tim, cara mereka menghasilkan hasil, melaksanakan prioritas, dan tingkat keterlibatan dari masing-masing individu. Langkah ini terbukti berhasil diterapkan Cisco sehingga perusahaan ini berada di peringkat nomor satu dalam 100 Perusahaan Terbaik Fortune Untuk Bekerja dan mampu menarik talenta terbaik dalam membantu mencapai tujuan bisnis.
Hilton Worldwide Holdings
Siapa pun yang pernah menginap di Hotel Hilton kemungkinan besar akan menikmati pengalaman ini. Tentu saja, standar perusahaan yang diterapkan bukanlah sebuah kebetulan dan membutuhkan tenaga kerja profesional untuk mempertahankan eksistensinya. Hilton diakui secara global sebagai salah satu perusahaan jasa terbaik saat ini.
Rahasia kesuksesan Hilton sebagian besar terletak pada pendekatan strategisnya dalam mengelola budaya perusahaan mereka. Budaya perusahaan ini penting karena mewakili bagaimana karyawannya bekerja sama dalam keseharian dan proyek dengan baik. Hilton memperkenalkan beberapa metode yang diterapkannya yakni “the balanced scorecard” dan “the team member survey”.
“The balanced scorecard” merupakan sebuah metode yang berusaha menjalin visi, strategi, dan tujuan perusahaan dengan kinerja anggota tim. Ini memungkinkan mereka menggunakan dasar KPI sebagai indikatornya seperti maksimalisasi pendapatan, loyalitas pelanggan, kepuasan karyawan, pelatihan keterampilan, dan keragaman. Dalam metode ini karyawan dapat melihat bagaimana peran dan kinerja mereka yang dapat mempengaruhi perusahaan serta menemukan praktik terbaiknya.
Sedangkan “the team member survey” merupakan pelengkap dari “the balanced scorecard” dimana Hilton dapat mengetahui dari umpan balik karyawan. Metode ini dilakukan secara global setahun sekali dan menghasilkan beberapa data seperti etika perusahaan, efektivitas kepemimpinan, pengembangan, dan lainnya. Dengan mengelola budaya sedemikian rupa, karyawan Hilton di semua tingkatan sangat terlibat dan termotivasi untuk berkontribusi pada misi perusahaan dengan baik.
Itu tadi beberapa contoh pengelolaan SDM yang diterapkan oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Namun keberhasilan pengelolaan ini tidak terlepas dari dukungan teknologi yang memadai.
Tak perlu bingung memilih perangkat teknologi apa yang tepat untuk pengelolaan SDM Anda. Saat ini FORCA HR hadir membantu Anda untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi proses bisnis SDM dengan lebih baik. Hubungi kami dan coba FORCA HR sekarang!