Apa Peran ERM Mengubah Risiko Bisnis menjadi Peluang Strategis Perusahaan?

Wednesday, 9 November 2022

Sebagian besar pemimpin bisnis mengikuti prinsip dalam panduan Enterprise Risk Management (ERM) atau manajemen risiko: menilai risiko yang dihadapi bisnis Anda dan mencoba menguranginya. Namun, strategi manajemen risiko yang tepat dapat menentukan seberapa baik atau buruknya, sebuah perusahaan bereaksi ketika krisis melanda.

Strategi manajemen risiko yang mencakup unsur-unsur risiko tertentu – bukan hanya lari dari risiko – tidak hanya dapat mengubah tantangan dan krisis menjadi peluang, tetapi juga dapat menjadi dasar bagi pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang sebuah perusahaan.

Dalam laporan EY 2015 bertajuk There’s No Reward Without Risk, menemukan bahkan sebuah bisnis dapat berkembang dengan baik ketika menyelaraskan manajemen risiko dan tujuan bisnis. Sekitar 97 persen dari perusahaan yang berpartisipasi dalam laporan tersebut mengatakan bahwa mereka telah membuat kemajuan yang lebih baik dalam menyelaraskan tingkat risiko dengan potensi imbal balik.

Namun, dalam pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa hanya 16 persen yang menganggap hubungan antara risiko dan pencapaian tujuan bisnis cukup dekat untuk secara efektif dan efisien merespons risiko yang dapat muncul dan berkembang dengan cepat. Termasuk perubahan ekonomi, perkembangan teknologi dan keamanan siber.

Pada dasarnya ada banyak keuntungan pertumbuhan bisnis yang berasal dari penerapan praktik manajemen risiko yang baik dan benar – bahkan setelah krisis.

 

Menyalurkan Risiko ke Pertumbuhan Bisnis

Contoh bagaimana manajemen risiko bisa membantu mengubah risiko menjadi peluang strategis bisa dilihat pada kasus Empresas Carozzi, perusahaan ekspor barang konsumsi asal Chili.

Perusahaan ini didirikan pada 1898. Pada 2010, Empresas Carozzi mengalami salah satu cobaan besar: kebakaran yang benar-benar menghancurkan fasilitas produksi seluas 30.000 square foot atau sekitar 2780 m² di Santiago.

Dalam merespons masalah ini, perusahaan yang dipimpin oleh Carozzi Gonzalo Bofill berfokus pada apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tidak menghentikan operasi bisnis atau panik. Pada malam kebakaran, dia memberi tahu manajer, “Ini bukan saatnya untuk menangis. Inilah saatnya untuk mengendalikan api dan mulai bekerja.”

Bofill mengatakan bahwa dia datang untuk melihat “api” sebagai kesempatan untuk membangun perusahaan impiannya. Dia menerapkan langkah-langkah manajemen risiko untuk memperluas pasar, untuk memungkinkan perusahaan bersaing di tingkat global dan mengurangi risiko dengan mengurangi biaya operasional serta meningkatkan infrastruktur dan teknologi.

Malam itu, dia, bersama tim inti dan para pemangku kepentingan, bekerja keras hingga pukul 03.00 pagi untuk memetakan arah tindakan selanjutnya. Mereka mulai merencanakan komite, pemimpin tim, proyek, dan logistik yang diperlukan untuk melaksanakan visi perusahaan.

Bofill juga menulis surat kepada 10.000 karyawannya untuk menjelaskan apa yang telah terjadi dan bagaimana perusahaan akan bergerak maju. Langkah-langkah ini terbukti sangat penting dalam strategi manajemen risiko.

Untuk mencapai visi perusahaan kembali, Bofill meminjam 500 juta dolar AS dari bank. Dia mentransformasi semua aspek operasi perusahaan. Tidak hanya gedung tetapi juga teknologi dan prosedur sehingga mampu bersaing dalam bisnis multinasional.

Perusahaan menerapkan robotika dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi secara keseluruhan – serta memperluas pasarnya melalui akuisisi perusahaan makanan hewan peliharaan pada 2011 untuk mendiversifikasi penawaran perusahaan dan membedakannya dari pesaing. Semua itu Bofill lakukan saat fasilitas baru sedang dibangun.

Manuver manajemen risiko utama lainnya adalah bahwa Bofill mampu mengurangi biaya operasionalnya usai mendapatkan kembali kepercayaan dari operator asuransi perusahaan. Lantara setelah kebakaran, premi asuransi melonjak naik. Perusahaan Bofill dianggap berisiko tinggi oleh pihak asuransi.

Untuk mengubah persepsi pihak asuransi, tim Bofill bahkan terbang ke Eropa – kantor pusat perusahaan asuransi. Mereka menjelaskan rencana perusahaan untuk mengubah risiko menjadi peluang usaha. Mereka menjelaskan rencana perusahaan untuk memulai kembali, bertumbuh dan menciptakan nilai perusahaan. Hanya dalam waktu tiga tahun, Bofill kembali membayar tarif asuransi secara normal.

 

Perubahan Kecil pada Strategi Risiko dan Bertumbuh setelah Krisis

Contoh lain terkait peran manajemen risiko dalam menciptakan peluang strategis yaitu bagaimana CEO The Fruit Guys, Chris Mittelstaedt menghadapi krisis yang melanda bisnis pengiriman buahnya.

Mittelstaedt memulai bisnis dari apartemennya di San Francisco pada 1998. Bisnisnya berkembang pesat, dengan banyak klien di komunitas teknologi, dan mencapai penjualan 1 juta dolar AS pada tahun 2000. Namun, dia lupa membuat strategi manajemen risiko atau skenario jika bisnisnya dihantam badai atau krisis.

Pada tahun 2000, kasus dot-com memotong bisnisnya hingga 50 persen. Tiba-tiba perusahaannya yang masih muda harus menanggung kelebihan beban setelah dia meminjam 85.000 dolar AS dari bank untuk membeli armada truk berpendingin guna mengembangkan bisnisnya.

Di masa-masa sulit itu, Mittelstaedt belajar melihat risiko yang sebelumnya tak dia pikirkan. Bagaimana perusahaan tidak memiliki infrastruktur untuk berekspansi di luar wilayah lokal. Juga, perusahaan terlalu bergantung pada ekonomi lokal di sekitarnya, jadi ketika ekonomi lokal bermasalah, bisnisnya pun bisa ambruk.

Salah satu strategi yang Mittelstaedt terapkan setelah kehancuran dot-com adalah dia menghindari utang bank. Mittelstaedt meminjam dari keluarganya untuk menjaga bisnis tetap bertahan. Dia juga memperluas pasar perusahaannya ke seluruh negeri sehingga bisnisnya tidak hanya bergantung pada kondisi ekonomi lokal.

Untuk memperkuat strategi risikonya, dia mulai mendapatkan klien bisnis di sektor swasta. Mittelstaedt mendiversifikasi kumpulan kliennya dengan mengejar klien institusional dengan siklus anggaran yang berbeda. Sampai saat ini, perusahaannya stabil dan berkembang, dengan 135 karyawan di seluruh negeri.

Bofill dan Mittelstaedt adalah contoh dua pemimpin yang sukses mengubah bencana menjadi berkat. Bofill bahkan menyebut kebakaran itu sebagai “Blessed fire”. Ketidakpastian adalah hal yang konstan dalam bisnis, tetapi manajemen risiko yang kuat dapat membantu perusahaan beradaptasi dan berkembang.

Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai Enterprise Risk Management sebagai solusi untuk bisnis yang berkelanjutan, silakan klik di sini.