Apa Saja Tren Penting ERM, Sistem Manajemen Risiko pada Dunia Bisnis Saat Ini?

Tuesday, 16 May 2023

Saat ini seluruh dunia sedang bergulat dengan peristiwa black swan terbesar setelah dihantam wabah COVID-19. Teori black swan adalah peristiwa yang tidak terduga dan sangat langka. Jika sampai terjadi, maka memiliki konsekuensi yang tinggi.

COVID-19 membuat krisis di berbagai negara dan terus berlanjut hingga hari ini, yang kemudian berdampak pada beberapa sektor industri dan bisnis dari semua skala dan ukuran. Banyak hal berubah usai COVID-19 melanda dunia. Ada bisnis yang dapat berkembang dengan pesat, misalnya, layanan streaming film dan video, lantaran banyak orang yang membutuhkan hiburan karena adanya social distancing.

Tak sedikit juga pengusaha yang harus gulung tikar lantaran pandemi. Namun, ada beberapa bisnis yang awalnya jatuh karena pandemi, tetapi memanfaatkan risiko yang ada menjadi peluang bisnis, misalnya restoran yang sepi pengunjung karena social distancing, membuka layanan pengantaran makanan.

Kompleksitas yang terjadi saat ini adalah kontributor utama untuk meningkatkan eksposur risiko bagi perusahaan. Kompleksitas yang lebih tinggi juga berarti terciptanya risiko baru atau mutasi risiko yang menyebabkan bisnis tidak memenuhi tujuannya.

Dalam situasi genting dan perubahan yang cepat saat ini, manajemen risiko perusahaan memainkan peran penting untuk secara efektif mengurangi dampak krisis. Tak hanya bisnis yang berubah, manajemen risiko pun turut berubah dan berkembang agar terus bisa menopang perusahaan dan dapat mengidentifikasi potensi-potensi risiko yang baru.

 

Mengelola risiko secara proaktif dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kondisi pasar yang berubah dapat membantu perusahaan dalam menghadapi berbagai perubahan yang cepat. Berikut beberapa tren yang muncul dalam manajemen risiko yang dapat mempengaruhi bisnis saat ini:

  1. Teknologi

Secara tradisional, model bisnis diaktifkan melalui penggunaan teknologi. Saat ini, teknologi berinovatif mendorong munculnya model bisnis baru. Teknologi semakin menjadi “sumber gangguan”, misalnya, Uber menggunakan teknologi untuk mengganggu pasar taksi, Amazon menggunakan teknologi secara efektif untuk mengganggu pengecer tradisional.

Di bidang manajemen risiko, teknologi memiliki dua pertimbangan yang muncul. Pertama, teknologi memainkan peran kunci dalam mengubah perusahaan untuk beralih dari kepatuhan ke kinerja dan mengadopsi praktik manajemen risiko yang lebih efektif dan efisien.

Serta pertimbangan kedua yang muncul untuk manajer risiko, adalah untuk melihat lanskap teknologi yang berubah dengan cepat sebagai sumber risiko signifikan bagi model bisnis perusahaan yang ada dan kelangsungan hidup jangka panjang.

  1. Konvergensi pengawasan risiko dengan perencanaan strategis

Perusahaan berjuang untuk mengintegrasikan pengawasan risiko mereka dengan pengembangan dan pelaksanaan strategi mereka. Perlu ada fokus eksplisit pada keterkaitan pengambilan risiko, pengembangan strategi, dan eksekusi. Melihat hubungan risiko dan pengembalian, organisasi secara ekstensif mempertimbangkan masukan manajemen risiko untuk perencanaan strategis.

Tren yang muncul dalam hal ini adalah, para dewan pengawas menumbuhkan pengawasan risiko ke dalam struktur kompensasi manajemen dan Chief Risk Officer (CRO). Hal ini diharapkan untuk memvalidasi asumsi yang mendasari strategi dan menggunakan ini untuk memberi saran kepada para eksekutif terkait bisnis dan pengambilan keputusan soal risiko.

  1. Treasury sebagai mitra bisnis strategis

Mengelola risiko secara proaktif menyebabkan perubahan terkait tanggung jawab dalam organisasi. Salah satu tren yang terkait dengan manajemen risiko adalah, peran yang dimainkan oleh treasury.

Treasury bekerja dengan unit bisnis dan lintas fungsi untuk memastikan bahwa keputusan yang dibuat tepat, terutama di bidang manajemen risiko keuangan. Saat ini treasury beralih dari hanya berfokus pada masalah likuiditas menjadi lebih strategis bagi perusahaan.

Bagian treasury juga bekerja sama dengan top eksekutif, kepala unit bisnis, tim pengadaan dan lain-lain untuk meningkatkan fokus pada risiko perusahaan secara keseluruhan.

Misalnya, treasury perusahaan bekerja sama dengan pengadaan untuk manajemen risiko komoditas. Kerja sama ini untuk mengurangi risiko yang dapat berdampak buruk pada margin karena fluktuasi harga pasokan.

  1. Manajemen risiko berbasis data

Salah satu tren yang muncul dalam manajemen risiko adalah analisis risiko. Tren analisis risiko berkaitan dengan penggunaan analisis canggih dan teknik penambangan data untuk mencapai tujuan manajemen risiko. Perusahaan akan semakin fokus pada penggunaan pendekatan berbasis data untuk membuka jumlah maksimum informasi yang tersembunyi dalam data mereka dalam mengelola risiko mereka secara efektif.

Manfaat utama dari analisis risiko adalah untuk memperluas faktor risiko. Hal itu untuk memperoleh data atau informasi yang memberikan dasar yang lebih holistik dan faktual untuk manajemen risiko. Selain itu, dapat digunakan untuk melengkapi penilaian risiko untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan tanda peringatan dini akan sebuah risiko.

 

Inilah empat tren penting manajemen risiko dalam dunia bisnis saat ini. Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai Enterprise Risk Management sebagai solusi untuk bisnis yang berkelanjutan, silakan klik di sini.