Bagaimana Penerapan ERM yang Efektif dalam Perusahaan?

Friday, 21 April 2023

Enterprise Risk Management (ERM) atau manajemen risiko perusahaan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktivitas perusahaan untuk meminimalkan risiko yang dapat merugikan perusahaan.

Secara umum, ERM dapat diartikan sebagai metodologi yang digunakan untuk mengelola risiko secara strategis dari perspektif seluruh perusahaan. Enterprise Risk Management lebih bersifat top-down atau dari atas ke bawah karena berbasis pada pimpinan organisasi. Secara khusus, Enterprise Risk Management didefinisaikan sebagai proses pengelolaan risiko agar memberikan jaminan yang wajar bagi entitas dan tujuan bisnis bagi suatu perusahaan.

Manajemen risiko perusahaan mencakup risiko keuangan, risiko strategis, risiko operasional, dan risiko yang terkait dengan kerugian yang tidak disengaja.

 

Saat ini faktor eksternal memicu adanya peningkatan permintaan pada Enterprise Risk Management. Pemerintah hingga investor kini lebih cermat meneliti kebijakan dan prosedur manajemen risiko suatu perusahaan. Dalam peningkatan jumlah industri, dewan direksi diminta untuk meninjau dan melaporkan kecukupan proses manajemen risiko di perusahaan mereka.

Fokus pada ERM tak lepas dari peran pentingnya bagi perusahaan. Program ERM dapat membantu meningkatkan kesadaran akan risiko bisnis di seluruh bagian perusahaan, menanamkan kepercayaan pada tujuan strategis, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan mandat kepatuhan internal, dan meningkatkan efisiensi operasional melalui aplikasi proses dan kontrol yang lebih konsisten.

Perusahaan dapat memperoleh manfaat dengan mengubah budaya perusahaan mereka dari fokus memenuhi sektor IT menjadi fokus pada pengurangan risiko secara keseluruhan. Hal ini untuk keamanan dan keberlangsungan perusahaan.

Namun, pengelolaan risiko tak hanya sekadar menerapkan program ERM. Saat perusahaan membangun program Enterprise Risk Management yang strategis, terdapat beberapa tantangan yang umumnya dialami misalnya pengeluaran modal dan operasional yang meningkat karena sejak awal menggunakan program ERM dengan layanan khusus dan mahal.

Tantangan lainnya yaitu inisiatif Enterprise Risk Management meningkatkan penekanan pada tata kelola, yang membutuhkan unit bisnis untuk menginvestasikan banyak waktu dan biaya. Selanjutnya kesepakatan konsensus tentang tingkat keparahan dan metrik risiko di semua unit perusahaan bisa jadi sulit dan kontroversial.

 

Agar penerapan dan implementasi Enterprise Risk Management berjalan efektif bagi perusahaan, berikut beberapa praktik yang harus diperhatikan, seperti berikut ini:

  1. Model tata kelola harus mencakup manajemen senior dan elemen perusahaan seperti keamanan, penilaian dan manajemen risiko, kepatuhan, operasi TI, hukum, dan area pemangku kepentingan bisnis penting lainnya.
  2. Strategi yang menggabungkan kebijakan dan standar internal untuk semua masalah keamanan dan risiko perusahaan, serta area fokus operasional seperti konfigurasi sistem.
  3. Prosedur harus mencakup manajemen risiko internal dan eksternal yang mengancam perusahaan dan prosedur yang dapat memantau faktor risiko yang berpotensi mempengaruhi perusahaan dan asetnya.

 

Selain praktik di atas, untuk penerapan program Enterprise Risk Management yang strategis, terdapat beberapa komponen penting yang wajib Anda siapkan. Komponen pertama yaitu tujuan bisnis dan IT. Anda harus menyiapkan tujuan sebelum menerapkan ERM. Usai menentukan tujuan, Anda juga harus menyertakan semua analisis risiko dan respons terhadap risiko tersebut.

Kedua risk appetite. Untuk menjaga kelangsungan bisnis, perusahaan harus menilai semua risiko dan menetapkan toleransi. Seberapa toleransi perusahaan terhadap sebuah risiko yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

Komponen ketiga yaitu culture and governance. Artinya beberapa jenis perusahaan mencoba untuk menghindari risiko, sementara yang lainnya mempromosikan risk culture untuk mengejar inisiatif strategis. Selain itu, model tata kelola internal dan struktur tim manajemen risiko di setiap perusahaan sangat berbeda. Hal ini mempengaruhi cara mengambil atau membuat keputusan terkait sebuah risiko.

 

Selanjutnya komponen yang keempat, persyaratan kepatuhan dan kontrol. Standar internal, persyaratan peraturan dan kepatuhan eksternal harus diperhitungkan dalam mengambil keputusan terkait risiko. Hal itu juga harus diperhitungkan dalam pengendalian risiko perusahaan.

Komponen terakhir, pengukuran dan pelaporan. Semua program ERM perlu memberikan hasil yang tepat waktu dan konsisten kepada berbagai pemangku kepentingan, mulai dari eksekutif perusahaan hingga profesional operasi. Metrik yang digunakan untuk mengukur progress, mekanisme dan gaya pelaporan risiko merupakan pertimbangan penting.

 

Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai Enterprise Risk Management sebagai solusi untuk mengelola risiko menjadi peluang strategis perusahaan, silakan klik di sini.