Optimalkan Penggunaan Bahan Baku pada Proses Produksi dengan Analisis ABC

Monday, 3 February 2025

Pengelolaan persediaan bahan baku merupakan salah satu aspek krusial dalam operasional perusahaan manufaktur. Efisiensi dalam pengelolaan persediaan tidak hanya berdampak pada kelancaran produksi, tetapi juga pada kesehatan finansial perusahaan.

Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah kelebihan persediaan bahan baku. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan biaya tambahan, tetapi juga dapat menghambat fleksibilitas perusahaan dalam merespons perubahan permintaan pasar.

 

Kendala Kelebihan Persediaan Bahan Baku

Kelebihan persediaan bahan baku dapat membawa sejumlah dampak yang merugikan, baik dari sisi finansial maupun operasional. Dampak finansialnya meliputi biaya penyimpanan yang tinggi, risiko kerusakan atau kadaluarsa produk, serta pengikatan modal kerja yang besar. 

Dari sisi operasional, kelebihan persediaan menyebabkan kesulitan dalam mengelola gudang, melacak barang, hingga meningkatkan risiko kesalahan pengiriman.

 

Analisis ABC

Analisis ABC adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan item persediaan berdasarkan nilai dan frekuensi penggunaannya. Prinsip dasar dari analisis ini adalah bahwa tidak semua item persediaan memiliki kontribusi yang sama terhadap nilai total persediaan. Dengan demikian, setiap kategori item perlu dikelola dengan cara yang berbeda

Analisis ABC membagi item persediaan menjadi tiga kategori:

  • Kategori A: Item dengan nilai tinggi dan frekuensi penggunaan tinggi. Contohnya adalah bahan baku utama dalam proses produksi.
  • Kategori B: Item dengan nilai sedang dan frekuensi penggunaan sedang.
  • Kategori C: Item dengan nilai rendah dan frekuensi penggunaan rendah. Contohnya adalah barang habis pakai.

 

Penerapan Analisis ABC dalam Pengelolaan Bahan Baku

  • Mengidentifikasi Barang Kategori A

Barang kategori A memerlukan pengawasan yang ketat. Perusahaan perlu melakukan perencanaan yang cermat untuk memastikan ketersediaan barang ini tanpa menimbulkan kelebihan persediaan. Penerapan sistem just-in-time (JIT) dapat menjadi salah satu solusi yang efektif untuk kategori ini.

  • Mengidentifikasi Barang Kategori B

Barang kategori B memerlukan pengawasan yang moderat. Perusahaan dapat menerapkan sistem pengendalian persediaan yang lebih fleksibel, seperti sistem reorder point.

  • Mengidentifikasi Barang Kategori C

Barang kategori C dapat dikelola dengan lebih simpel. Perusahaan dapat menerapkan sistem pengendalian persediaan yang sederhana dan fokus pada pemenuhan permintaan minimum.

 

Dengan menerapkan analisis ABC, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi. Setelah bahan baku diklasifikasi berdasarkan nilai dan frekuensi penggunaannya, perusahaan dapat lebih fokus pada bahan baku yang paling berdampak pada biaya produksi. 

 

Untuk mempermudah proses analisis ABC, perusahaan juga dapat memanfaatkan sistem aplikasi ERP. Sebagai solusi yang mengintegrasikan setiap detail proses bisnis, ERP dapat memudahkan analisis dengan ketersediaan data yang akurat dan real-time. 

Selain itu, penggunaan sistem ERP pada manufaktur juga dapat mendukung otomatisasi berbagi proses, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi.