Tingkatkan Kinerja Operasional, Bank Indonesia Terapkan Helpdesk Kelogistikan
Transformasi digital menjadi kunci sukses yang kini ditekuni Bank Indonesia (BI) untuk senantiasa menjaga stabilitas sistem keuangan secara global. Sejalan dengan visi menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional yang didukung oleh pelaksanaan transformasi kebijakan dan kelembagaan, BI baru-baru ini bekerja sama dengan SISI dalam merancang Layanan Helpdesk Kelogistikan Bank Indonesia BI.
Perancangan helpdesk kelogistikan ini dibuat dengan prinsip first point of contact, di mana karyawan dapat merasakan manfaat digitalisasi ini untuk membantu mencegah terjadinya silo komunikasi atau informasi yang terkotak-kotak antara unit kerja. Guna mendukung kesuksesan kerja sama tersebut, sejak beberapa waktu lalu telah dilakukan serangkaian kegiatan mulai dari perumusan kajian helpdesk, persiapan pilot project helpdesk, pendampingan pilot project dan beberapa kegiatan lainnya. Pada tanggal 10 – 14 Oktober 2022, Bank Indonesia telah melakukan kunjungan ke kantor SISI di Graha Aktiva lantai 11, Jakarta Selatan guna melakukan berbagai kegiatan tersebut.
Jemy Mustany selaku Project Manager SISI dalam implementasi layanan ini mengatakan bahwa layanan Helpdesk Kelogistikan ini bertujuan untuk peningkatan layanan kelogistikan di Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas (DPLF). Kerjasama ini akan mendukung proses dari yang tadinya tradisional bertransformasi menjadi layanan digitalisasi yang mendukung rencana strategis perusahaan.
“Pada implementasi kerja sama ini kami menargetkan peningkatan layanan dengan pendekatan service design berbasis design thinking yang bersifat human center focus dan integrasi dengan teknologi yg sesuai. Tujuan kami nantinya dapat melakukan penyediaan layanan prima untuk karyawan internal, hubungan dengan penyedia layanan pihak ketiga, dan juga dukungan terhadap compliance audit di lingkungan kerja.”
Pada praktek implementasi layanan helpdesk ini akan disesuaikan dengan mature menggunakan alat diagnostic yang tepat untuk menilai status helpdesk saat ini. Nantinya tim juga akan mengidentifikasi tantangan dukungan layanan dan penggunaan kerangka kerja best practice untuk membangun respon terstruktur. Sehingga dapat menciptakan peluang untuk merampingkan dan mengotomasi layanan serta peningkatan kinerja dengan continuous improvement.