Dampak Penerapan Shared Services pada Tren Bisnis ke Depan
Pandemi COVID-19 telah mengubah hampir semua aspek kehidupan, terutama terkait aktivitas bekerja. Kebijakan bekerja dari rumah (WFH) saat pandemi mengharuskan perusahaan mencari solusi bagi kegiatan bisnis supaya bisa tetap berjalan di tengah pembatasan aktivitas masyarakat dari pemerintah. Untuk itulah, banyak perusahaan yang mulai melirik untuk mengalihkan kegiatan back office mereka pada shared services center.
Kegiatan operasional yang memungkinkan untuk diserahkan pada pihak ketiga penyedia layanan shared services diantaranya adalah finance & accounting, HR (rekrutmen and training), teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan aset, dan aktivitas pendukung bisnis lainnya yang bersifat operasional.
Di era post-pandemi COVID-19 semakin banyak perusahaan yang menggunakan model bisnis shared services. Lalu bagaimana tren pemanfaatan shared services center (SSC) ke depan?
Menilik dari riset Riset Deloitte (2019) Future of Shared Services, ada beberapa hal yang diharapkan berubah terkait cara penerapan SSC dalam 3-5 tahun ke depan, berikut poin-poin pentingnya:
- Lebih dari 45 persen responden mengharapkan peningkatan yang signifikan dalam: penggunaan robotika, fokus pada pengalaman digital, dan fokus pada peningkatan layanan berkelanjutan.
- 6 kali jumlah responden pada 2017 mengharapkan penurunan jumlah dari proses yang di-outsource.
- Sementara penurunan dalam proses outsourcing adalah potensi tertinggi untuk pengurangan, responden mencatat peningkatan penggunaan robotika sebagai yang tertinggi potensi untuk ekspansi.
- Pengurangan yang direncanakan dalam proses yang dialihdayakan sangat berbeda dari periode sebelumnya—dari 2 persen hingga 12 persen
Apa faktor yang diharapkan bisa menjadi sumber daya utama bagi organisasi dalam penerapan SSC di masa mendatang?
- Cloud, RPA, Single Instance ERP adalah digitalasisi yang paling umum pada solusi SSC.
- Ketiganya – Cloud, RPA, dan Single Instance ERP telah digunakan sebesar 26% responden.
- SSC dengan cakupan global menunjukkan penetrasi yang lebih tinggi daripada cakupan regional untuk solusi digital seperti RPA, Proses Standar Global, dan Budaya Inovasi.
Sedangkan poin-poin penting yang menjadi prediksi tren penerapan SSC dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan, di antaranya:
- Adopsi digital dan perbaikan yang berkelanjutan tetap menjadi area fokus utama untuk organisasi SSC dalam 3-5 tahun ke depan.
- Cloud, RPA, dan single-instance ERP adalah pendorong digital utama dalam waktu dekat.
- Organisasi berencana untuk memanfaatkan data kemampuan analitik dalam hubungannya dengan cloud dan single-instance ERP untuk menggerakkan lebih banyak visibilitas ke dalam operasi SSC dengan tujuan meningkatkan produktivitas/efisiensi.
- Sementara RPA adalah pendorong utama produktivitas/efisiensi dan telah semakin diadopsi oleh SSC, organisasi belum dapat mencapai nilai/penghematan yang terlalu besar sejauh ini; Namun, dari perusahaan yang memiliki mencapai keuntungan besar, mayoritas memiliki single-instance ERP.
- Transformasi RPA/Digital adalah mendorong organisasi untuk memulai memikirkan kembali model operasi, dengan dampak potensial pada off-shore/outsourcing
Berbicara mengenai layanan shared services, saat ini SISI juga menghadirkan layanan ini sebagai solusi end-to-end pengelolaan proses bisnis yang berbasis digitalisasi. Layanan ini bekerja secara terpusat dengan mengkonsolidasikan aktivitas operasional bisnis perusahaan yang bersifat non-core atau transaksional.
SISI saat ini memiliki 3 klaster bisnis yakni Shared Services, Digital Solution, dan System Integrator. Berbagai layanan ini dipercaya untuk melakukan berbagai pengelolaan IT pada beberapa BUMN.
Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai layanan Shared Services sebagai solusi terpadu bagi proses bisnis yang berkelanjutan, silakan klik di sini.