Dampak Penggunaan E-Procurement bagi Transformasi Instansi Pemerintah dan BUMN di Indonesia

Thursday, 26 January 2023

E-procurement telah diterapkan di Indonesia sebagai sistem pengadaan barang dan jasa sejak tahun 2002 untuk meningkatkan akurasi data hingga meningkatkan efisiensi dalam operasional. Penerapan e-procurement di Indonesia dilakukan secara bertahap.

Tahapan pertama yaitu copy to internet atau kegiatan penayangan seluruh proses dan hasil pengadaan barang dan jasa melalui internet dengan menggunakan sistem lelang oleh panitia procurement.

Selanjutnya tahapan semi e-procurement yang mana sebagian pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui internet atau media elektronik. Hal ini dilakukan secara interaktif antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Lalu sebagian lainnya dilakukan secara konvensional atau manual.

Tahapan terakhir yaitu full e-procurement yaitu proses pemilihan atau penyediaan barang dan jasa dilakukan dengan memasukkan file atau dokumen penawaran melalui sistem e-procurement. Sedangkan penjelasan dokumen lelang dilakukan secara tatap muka antara pengguna jasa dengan penyedia jasa.

Dengan sejumlah manfaat ini, e-procurement dapat diterapkan dalam sistem perusahaan, pemerintah dan BUMN. Proses procurement secara elektronik ini biasa disebut sebagai eproc di instansi pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik atau e-procurement merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dam untuk memenuhi kebutuhan akses informasi yang real-time.

Regulasi pengadaan barang dan jasa pemerintah tertuang dalam Undang-Undang nomor 70 tahun 2012. Pengadaan ini adalah kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa.

Berdasarkan data dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, manfaat dari e-procurement ini mampu menciptakan efisiensi dalam bentuk finansial. Hal ini terlihat dari laporan profil penggunaan e-procurement pada tahun 2014.

Selain pemerintah dan BUMN, perusahaan juga mulai beralih dari sistem procurement ke e-procurement, terutama di perusahaan berskala besar dengan anggaran IT yang tinggi. Di perusahaan, e-procurement membantu dalam menghemat waktu dan tenaga, memangkas biaya operasional, pengadaan yang lebih transparan, mengurangi human error serta pembayaran dan pengiriman yang fleksibel.

Salah satu anak perusahaan BUMN PT Semen Indonesia (Persero), PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI) telah merilis aplikasi e-procurement yang dinamai Procsi. Aplikasi ini membantu optimalisasi supply chain serta meningkatkan produktivitas bisnis.

 

Procsi merupakan solusi terbaik bagi proses pengadaan yang menjadi salah satu pilar dalam supply chain management perusahaan. Melalui kemudahan sistem yang ditawarkan, perusahaan dapat melakukan pengadaan secara digital, interaktif, dan terintegrasi.

Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai pengadaan atau procurement Procsi sebagai solusi bagi proses bisnis yang berkelanjutan, silakan klik di sini.