Pahami EBITDA, Konsep Dasar Keuangan yang Wajib Diketahui

Friday, 11 August 2023

Dalam menjalankan bisnis perusahaan, setiap karyawan hendaknya berkontribusi aktif dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini. Karyawan perlu memahami berbagai aspek keuangan mulai dari biaya operasional, profit, dan piutang. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi strategi perusahaan ke depannya. 

Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan perusahaan, terdapat berbagai istilah akuntansi yang perlu diketahui, salah satunya adalah istilah EBITDA. EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) merupakan tolak alat ukur untuk menilai kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. EBITDA juga dapat diartikan sebagai pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi yang menjadi indikator finansial untuk melihat profit perusahaan. Istilah ini sering digunakan oleh stakeholder dalam mempersiapkan laporan keuangannya sebaik mungkin.

Konsep EBITDA biasanya digunakan oleh pemilik bisnis, akuntan, atau seseorang yang bekerja di bidang keuangan. EBITDA sering digunakan untuk menggantikan laba bersih karena EBITDA menambahkan kembali faktor depresiasi dan amortisasi, yaitu beban non kas yang mengurangi laba bersih perusahaan. Umumnya, EBITDA digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang jenis bisnisnya adalah capital intensive, yakni bisnis yang membutuhkan investasi/belanja modal yang besar sehingga nilai depresiasi signifikan mempengaruhi kinerja laba bersih. 

 

Sebagai sebuah alat ukur finansial yang kerap digunakan oleh perusahaan atau bisnis, EBITDA memiliki sejumlah fungsi lainnya, di antaranya:

  1. Menganalisis Profitabilitas Antara Perusahaan dengan Lebih Mudah 

EBITDA adalah alat untuk menganalisis dan membandingkan profitabilitas pada berbagai perusahaan dan industri. EBITDA tidak mengkalkulasikan dampak keuangan, pemerintahan, dan keputusan akuntansi lainnya sehingga perusahaan bisa memperoleh gambaran yang jelas mengenai nilai dan pendapatan mentahnya.

Metrik EBITDA juga menunjukkan value dan peluang pertumbuhan perusahaan kepada calon pembeli dan investor karena mudah digunakan, baik oleh pemilik aset, pembeli, investor ekuitas swasta, dan analisa keuangan. 

  1. Memberikan Keleluasaan Bagi Pemilik Bisnis

Dengan perhitungan EBITDA, pemilik bisnis dapat memberikan keleluasaan pada pengelola keuangan perusahaan ketika membuat laporan. Pembuatan EBITDA berkaitan dengan catatan non-GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) atau non kombinasi dan standar otoritatif dewan perusahaan, berkaitan dengan pembuatan dan perekaman laporan keuangan.

Dengan kata lain, perhitungan EBITDA merupakan perhitungan yang tidak terikat dengan aturan perusahaan, yang berarti akuntan bisa mendapatkan keleluasaan dalam membuat laporan keuangan. Namun, hal ini dapat menyebabkan ilusi keuangan perusahaan yang baik-baik saja dan terlihat menguntungkan, meskipun sebenarnya masih ada beban yang harus dituntaskan. 

  1. Probabilitas Jangka Panjang

Dengan rumus EBITDA, Anda dapat memproyeksikan profitabilitas jangka panjang perusahaan dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar pembiayaan di masa depan. Menghitung EBITDA dapat membantu Anda mengidentifikasi kesehatan keuangan perusahaan atau menentukan penilaiannya.

Perhitungan keuangan perusahaan dengan EBITDA hendaknya perlu dipahami oleh masing-masing karyawan. Hal ini disebabkan setiap karyawan dalam perusahaan turut berkontribusi dalam pengeluaran dan pemasukan keuangan. Oleh karena itu, EBITDA dapat berperan sebagai indikator bagi perusahaan untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat efisiensinya saat ini.