Simak Apa Saja Komponen Utama yang Wajib Ada di Manajemen Risiko Perusahaan

Thursday, 16 March 2023

Perkembangan teknologi mendorong sektor bisnis untuk ikut berkembang, salah satunya terkait risiko perusahaan. Jika sebelumnya setiap divisi dalam perusahaan melakukan mitigasi risiko masing-masing, maka dengan adanya Enterprise Risk Management (ERM), mitigasi risiko dapat dilakukan secara keseluruhan.

ERM hadir untuk menjawab beberapa masalah atau tantangan yang kerap dihadapi perusahaan, misalnya, pengelolaan risiko yang masih manual dan belum terstruktur. Hal ini tentunya akan membuat sebuah pekerjaan tidak bisa terealisasi sesuai rencana.

Masalah lainnya yaitu data risiko yang belum termonitoring secara berkala atau real time. Masalah ini menyebabkan adanya keterlambatan sebuah pekerjaan. Selain itu, ada juga tantangan terkait transparansi informasi risiko.

Dengan memanfaatkan  ERM, perusahaan diberi kemudahan akses antara risiko korporat dan risiko operasional agar dapat memberikan respons yang tepat dalam mengurangi risiko perusahaan. Perusahaan juga dapat dengan cepat mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin akan atau sedang dihadapi perusahaan secara real time.

Secara umum penerapan ERM dalam sebuah perusahaan dapat memberi beberapa manfaat utama yaitu perusahaan memiliki tolok ukur yang menjadi pijakan dalam mengambil setiap keputusan.

ERM dapat menyajikan data bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh atau potensi risiko yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang. Dengan menggunakan ERM, para manajer dapat mengambil keputusan atau respons yang tepat guna menghindari risiko yang mungkin dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, khususnya kerugian dari segi finansial.

Dengan adanya manajemen risiko yang dibuat secara rinci atau detail, maka akan memudahkan perusahaan dalam membangun serta mencapai tujuan atau misi perusahaan.

Menurut The Committee of Sponsoring (COSO), ERM memiliki tujuan yang didasarkan pada visi dan misi perusahaan. ERM digunakan oleh perusahaan untuk mencapai beberapa tujuan strategis, yaitu tujuan tingkat tinggi yang selaras dengan misi bisnis perusahaan.

Lalu, tujuan operasional yang meliputi penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk tujuan keuntungan bisnis. Pelaporan, yang mana ERM bertujuan agar pelaporan perusahaan lebih berkualitas dan dapat diandalkan.

Selain itu, salah satu tujuan utama ERM adalah memastikan proyek bisnis atau misi bisnis suatu perusahaan patuh terhadap hukum dan peraturan ekonomi yang berlaku.

 

Namun, sebelum Anda mulai menerapkan ERM, Anda harus menyiapkan beberapa komponen utama yang wajib ada dalam manajemen risiko perusahaan.

  1. Tujuan bisnis dan IT

Hal yang paling pertama yaitu mengetahui tujuan bisnis. Selanjutnya, berbagai inisiatif dan strategis yang direncanakan perusahaan harus disertakan dalam semua analisis risiko dan pengambilan keputusan. Migrasi ke layanan cloud, misalnya, secara definitif akan mengubah banyak hal mulai dari sistem kontrol hingga paradigma risiko.

  1. Identifikasi risiko

Ketika Anda sudah dapat mengidentifikasi risiko, berikan profil atau informasi yang jelas tentang risiko utama yang dapat berdampak negatif terhadap perusahaan secara keseluruhan.

  1. Penilaian risiko

Risiko yang teridentifikasi dianalisis secara ketat untuk menentukan kemungkinan dan potensinya terhadap operasional perusahaan.

  1. Respons risiko

Selanjutnya pertimbangkan berbagai strategi dalam merespons risiko dan pilih jalur yang dapat ditindaklanjuti untuk menyelaraskan risiko yang teridentifikasi dengan toleransi risiko manajemen.

  1. Pengukuran dan pelaporan

Semua informasi dan data yang relevan perlu dipantau, diukur dan dilaporkan ke semua tingkat departemen dalam perusahaan atau pemangku kepentingan. Metrik yang digunakan dalam mengukur ERM serta laporannya adalah hal yang penting dan harus dipertimbangkan.

 

Jika Anda sudah mengetahui komponen utama dalam manajemen risiko perusahaan, maka selanjutnya yaitu penerapan ERM. Langkah pertama yaitu menentukan ruang lingkup program untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan proses bisnis yang dianggap penting serta risikonya.

Selanjutnya, kembangkan blueprint agar Anda mudah menentukan ancaman atau risiko yang mungkin dapat membahayakan perusahaan Anda termasuk menghambat kelangsungan bisnis Anda.

Lalu buat rencana penanggulangan risiko untuk mengetahui, risiko apa saja yang sulit diterima dan bagaimana mengatasinya. Anda juga bisa melakukan transformasi digital dengan menggunakan AI dan teknologi canggih lainnya untuk mengotomatiskan proses manual yang tidak efisien dan tidak efektif.

Terakhir, tetapkan profil risiko dan indikator utamanya untuk mengidentifikasi apa saja kekurangan dalam pengendalian risiko dan mengevaluasi kemajuan program ERM serta jumlah risiko yang dihadapi perusahaan.

Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai aplikasi Enterprise Risk Management (ERM) sebagai solusi untuk bisnis yang berkelanjutan, silakan klik di sini.