Tren Kecerdasan Buatan dalam Musim Pemilu 2024

Friday, 9 February 2024

Pemilu 2024 akan segera tiba, dan di tengah tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang berkembang saat ini, kampanye politik menjadi semakin ramai dan inovatif. Perkembangan teknologi AI telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, dan politik tidak terkecuali. Dalam musim pemilu ini, banyak partai politik dan calon kandidat yang memanfaatkan teknologi AI guna memperoleh keuntungan kompetitif.

Salah satu manfaat terbesar yang ditawarkan AI dalam kampanye pemilu adalah analisis data yang lebih akurat dan canggih. Dalam dunia politik, data menjadi aset berharga yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren, preferensi, dan sikap pemilih. Dengan bantuan AI, data pemilih dapat dianalisis dengan lebih cepat dan efisien, memberikan wawasan yang mendalam tentang pola pemilih dan kecenderungan politik.

Sebagai contoh pemanfaatan ini, salah satu paslon Ganjar dan Mahfud membuat aplikasi yang dinamai dengan “Jangkar Ganjar”. Aplikasi ini membantu relawan dan tim kampanye dalam memantau dan melacak kegiatan kampanye. Dalam aplikasi ini juga tersedia berbagai fitur seperti peta kegiatan kampanye, data statistik, dan alat analisis. Hasil analisis ini memungkinkan partai politik dan calon untuk mengarahkan kampanye mereka dengan lebih tepat sasaran, memaksimalkan penggunaan sumber daya dan energi untuk mempengaruhi pemilih yang potensial.

Selain itu, AI juga memungkinkan kampanye politik untuk mencapai pemilih dengan cara yang lebih personal dan efektif. Melalui penggunaan chatbot atau asisten virtual yang didukung AI, partai politik dan calon kandidat dapat berinteraksi dengan pemilih secara real-time, memberikan informasi terkini, menjawab pertanyaan, dan menggali masukan dari pemilih. 

Salah satu AI berupa chatbot yang meramaikan musim kampanye tahun ini adalah chatbot “Sobat Anies”. Chatbot Sobat Anies merupakan chatbot yang dibuat untuk membantu pemilih mendapatkan informasi tentang Anies Baswedan, programnya, dan visi-misinya untuk Indonesia. Chatbot ini tersedia di berbagai platform media sosial, seperti Facebook Messenger, WhatsApp, dan Telegram.

Trend AI dalam kampanye politik di Indonesia tahun ini juga merambah pada bidang video AI yang telah banyak dilihat oleh masyarakat umum.  Hampir seluruh paslon juga mengikuti tren ini salah satunya tim kampanye Prabowo Subianto yang telah membuat beberapa video AI yang menampilkan Prabowo berbicara tentang berbagai topik, seperti Keamanan, Pertahanan, Penegakan hukum dan Diplomasi.

Penggunaan AI dalam kampanye pemilu sesungguhnya tidak hanya menawarkan manfaat tapi juga menimbulkan tantangan. Salah satu isu yang sering muncul adalah kemungkinkan penyebaran informasi palsu yang sulit dideteksi oleh AI itu sendiri. Meskipun AI dapat membantu dalam analisis data dan pengambilan keputusan, namun kemampuan AI untuk memverifikasi kebenaran informasi masih terbatas. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap kritis dan melakukan verifikasi informasi yang diterima dari berbagai sumber.

Berkaitan dengan hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi melalui media Liputan 6 menyampaikan bahwa hal ini juga sebagai bentuk kedewasaan dari penggunaan ruang digital Indonesia yang harus ditumbuhkan. Selama AI yang dipakai tidak melanggar apapun, maka tidak masalah. “Kan kita tidak melanggar AI dalam bentuk apapun. Yang penting kalian declare, ketika manakala ada dispute atau permasalahan, selama dia tidak melanggar UU ITE dan PDP, ya tidak dikenakan secara hukum,” menurutnya.

Ramainya kampanye pemilu 2024 di tengah tren kecerdasan buatan menunjukkan bahwa partai politik dan calon kandidat semakin menyadari potensi besar yang ditawarkan oleh teknologi ini. Dalam menghadapi persaingan politik yang semakin ketat, penggunaan AI dalam kegiatan kampanye menjadi suatu keharusan untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitif.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan AI harus dilakukan dengan tanggung jawab, mengutamakan privasi dan menghormati etika politik. Dengan mengoptimalkan potensi teknologi AI, para politisi dapat membangun kampanye yang cerdas, efektif, dan meraih kemenangan dalam Pemilu 2024.