Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi ERM?
Risiko adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan, mengganggu kinerja perusahaan, hingga mampu menyebabkan kebangkrutan. Risiko berkaitan dengan ketidakpastian, baik dari sesuatu yang sudah diketahui maupun dari sesuatu yang belum diketahui. Setiap program yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan lepas dari risiko yang akan dihadapi.
Risiko yang mungkin dihadapi suatu bisnis atau perusahaan misalnya risiko keuangan. Hal ini berkaitan dengan keuangan perusahaan misalnya risiko pasar, kredit, likuiditas, serta tingkat bunga atas arus kas.
Dalam operasional perusahaan juga pasti bakal dihadapkan dengan risiko operasi. Risiko ini berkaitan dengan kepuasan pelanggan, pengembangan produk, pencarian sumber daya, kegagalan produk, dan lingkungan.
Teknologi dan pengolahan informasi juga pasti menghadapi risiko seperti akses, ketersediaan, dan infrastruktur teknologi dan informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Bahkan setiap strategi perusahaan tak lepas dari risiko. Risiko strategi berkaitan dengan pengamatan lingkungan, industri, portofolio bisnis, pesaing, peraturan, politik dan kekuasaan.
Risiko-risiko ini dapat diminimalisir dengan adanya manajemen risiko atau Enterprise Risk Management (ERM). Pendekatan ERM ini menggunakan pendekatan yang komprehensif untuk mengelola risiko-risiko perusahaan secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola ketidakpastian yang muncul, meminimalisir ancaman, dan memaksimalkan peluang.
Namun, penerapan Enterprise Risk Management tak selalu berjalan mulus dan berujung pada sebuah keputusan yang tetap terkait sebuah risiko. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Enterprise Risk Management dalam sebuah perusahaan.
- Corporate Governance
Corporate Governance adalah susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.
Corporate Governance menjadi pilar yang penting untuk meningkatkan kualitas pengungkapan risiko. Lantaran Corporate Governance diperlukan untuk mendorong terciptanya efisien, transparan dan konsisten dalam pelaksanaan ERM.
Salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan perusahaan adalah prinsip transparansi yaitu untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Perusahaan juga harus berinisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting dalam pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
- Konsentrasi Kepemilikan
Konsentrasi kepemilikan merupakan persentase kepemilikan saham perusahaan yang beredar oleh pemegang saham substansial. Konsentrasi kepemilikan menggambarkan siapa saja yang memegang kendali atas kepemilikan keseluruhan atau sebagian besar perusahaan. Konsentrasi kepemilikan juga menunjukkan pemegang kendali atas aktivitas bisnis pada suatu perusahaan.
Konsentrasi Kepemilikan artinya sekelompok pemegang kendali perusahaan yang memiliki hak atas kepemilikan suatu perusahaan sebesar dana yang mereka investasikan. Sehingga mereka memiliki kepentingan untuk memantau kondisi risiko perusahaan dengan maksud untuk mencegah kemungkinan dampak kerugian yang akan mereka hadapi jika risiko terjadi.
- Ukuran Perusahaan
Faktor lain yang mempengaruhi penerapan ERM yaitu ukuran perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam. Semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran pendapatan. Semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar jangkauan pemasaran produk atau jasa perusahaan.
Sementara itu, tidak ada standar khusus yang mengatur tentang bagaimana pengukuran risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Menurut teori agensi, perusahaan yang besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil, karena perusahaan besar akan menghadapi risiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil.
- Leverage
Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko perusahaan. Pengungkapan manajemen risiko adalah suatu informasi yang disampaikan oleh perusahaan tentang risiko yang dihadapi dan cara perusahaan mengelolanya melalui manajemen risiko. Leverage merupakan perhitungan yang dapat memberikan jumlah persentase utang yang digunakan oleh perusahaan.
Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Sehingga, semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka semakin banyak aspek manajemen risiko yang diungkapkan oleh perusahaan.
- Profitability
Ketika perusahaan menunjukkan hasil yang positif, perusahaan dapat meningkatkan kegiatan operasi. Pada saat yang sama juga perusahaan bisa terlibat dalam penelitian dan pengembangan, serta mengadopsi ERM program. Pada dasarnya, perusahaan membutuhkan sumber daya yang memadai agar berhasil menerapkan ERM. Sehingga ketika perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka proses pengelolaan risiko juga akan ikuti meningkat.
- International Diversification
Faktor lain yang mempengaruhi penerapan ERM yaitu International Diversification. Perusahaan yang terdiversifikasi internasional bisa menghadapi risiko yang berbeda dari berbagai negara. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan yang telah melakukan diversifikasi usahanya di negara-negara lain untuk mendapatkan informasi yang akurat dari perwakilannya di berbagai belahan dunia. Hal ini guna menganalisa dan mengurangi risiko.
- Turnover
Perusahaan yang mampu melakukan penjualan yang tinggi akan dengan mudah memperluas operasional bisnis mereka, mempekerjakan lebih banyak staf, membeli perangkat lunak tambahan dan peralatan, dan juga mendukung banyak program termasuk ERM. Oleh sebab itu, omzet tahunan merupakan salah satu faktor kunci bagi perusahaan dalam mengimplementasi ERM.
Demikian tujuh faktor yang mempengaruhi penerapan ERM dalam sebuah perusahaan. Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai Enterprise Risk Management sebagai solusi untuk mengelola risiko menjadi peluang strategis perusahaan, silakan klik di sini.