Kendala SDM yang Sering Dihadapi Manajemen dalam Implementasi Shared Services

Friday, 4 November 2022

Perusahaan yang menerapkan shared services pada operasional bisnisnya dapat lebih fokus pada fungsi-fungsi strategis dan pertumbuhan bisnis. Tak heran, belakangan model shared services semakin dilirik oleh banyak perusahaan. 

Tren menunjukkan banyak perusahaan yang mulai beralih menggunakan shared services untuk melakukan proses penunjang bisnisnya. Sebab, shared services telah terbukti dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efektivitas kinerja proses bisnis. Pemangkasan biaya operasional juga menjadi alasan kenapa banyak perusahaan yang mulai beralih pada layanan shared services.

Pada kenyataannya, proses bisnis yang dipangkas tentu akan berdampak pada alokasi sumber daya manusia (SDM). Beberapa masalah terkait SDM ini tentunya akan dihadapi oleh pihak manajemen, baik saat transisi menuju implementasi, saat penerapan shared services, maupun proses selanjutnya.

 

Alokasi SDM

Transisi menuju implementasi shared services bukan tanpa kendala. Salah satu kendala yang harus dihadapi oleh perusahaan adalah masalah terkait alokasi tenaga kerja. Dengan adanya pemindahan beberapa divisi yang sebelumnya berada pada setiap anak perusahaan kemudian dialihkan pada shared service center (SSC) bisa saja berimbas pada pengurangan karyawan.

Di satu sisi, hal tersebut alokasi bisa dimanfaatkan untuk menambah personel untuk divisi lain untuk membantu proses bisnis. Namun, akan sulit untuk menyerap semua pekerja yang divisinya dialihkan pada shared services untuk ditempatkan pada divisi lain. Selain karena masalah kapabilitas yang belum tentu sesuai dengan divisi baru, belum tentu divisi lain juga membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja.

 

Persoalan regulasi HR

Beberapa isu terkait human resources (HR) tersebut akan menjadi masalah untuk manajemen perusahaan saat menerapkan shared services, khususnya jika berdampak pada pemutusan hubungan kerja. hal ini disebabkan karena di beberapa negara terdapat undang-undang tenaga kerja yang terkait dengan pemutusan hubungan kerja dalam jumlah yang besar dalam jangka waktu yang bersamaan. 

Perusahaan juga harus memikirkan kompensasi pemutusan hubungan kerja pada karyawan yang divisinya dialihkan pada shared services center. Perusahaan tentu harus memiliki solusi untuk masalah tersebut agar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Jika perusahaan menghindari pemutusan hubungan kerja maka perusahaan harus menyiapkan pelatihan pada pegawai yang divisinya dialihkan pada shared services center. Agar pada saat proses pemindahan para pekerja sudah memiliki kapabilitas untuk dipindahkan pada divisi yang baru. Hal tersebut akan memudahkan penyerapan karyawan pada divisi yang baru karena mereka tetap bisa berkontribusi dengan baik.

 

SISI sebagai penyedia layanan shared services, menerapkan nilai yang dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pengelolaan sumber daya manusia dan menjalankan bisnis perusahaan. 

Apabila perusahaan Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai layanan Shared Services sebagai solusi terpadu bagi proses bisnis yang berkelanjutan, silakan klik di sini.