Mengapa Shared Services Center Makin Tumbuh dari Nilai hingga Skalanya?
Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan shared services center semakin masif. Perusahaan AS dan Eropa sedang memperluas shared services center, juga disebut sebagai Global in house Centers (GIC).
Model bisnis shared services sendiri digunakan baik perusahaan besar multi industri maupun perusahaan kecil yang sedang merintis bisnisnya. Bagi perusahaan besar yang memiliki anak perusahaan atau banyak lini bisnis, shared services center (SSC) menjadi salah satu solusi untuk menyederhanakan proses operasional back office mereka.
Bagi perusahaan yang baru merintis dan berusaha tetap bisa bersaing di era bisnis 4.0 sekarang ini, SSC dianggap bisa menjadi solusi, karena perusahaan baru ini bisa menikmati fasilitas back office dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) terkini.
Penggunaan fasilitas ICT untuk ini tanpa harus berinvestasi sepenuhnya dalam hal pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi terkini yang dalam hal ini sudah disediakan oleh SSC. Mari kita lihat apa yang sebenarnya menjadi faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan SSC.
Faktor pendorong pesatnya pertumbuhan SSC
Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih juga menjadi salah satu pendukung semakin bertumbuhnya shared services center belakangan ini. Teknologi i\nformasi dan komunikasi adalah salah satu instrumen pendukung yang sangat penting untuk kelancaran model shared services itu sendiri.
Dari sisi penyedia layanan shared services sendiri juga sangat berkembang pesat. Hal ini tidak lain karena di masa sekarang ini terjadi surplus tenaga ahli untuk bidang back office.
Semakin banyak penyedia shared services yang menawarkan layanannya, hal ini membuat mereka harus menjaga pelayanan terbaik agar para penggunanya tidak beralih pada penyedia SSC lain yang merupakan pesaing mereka. Persaingan yang terjadi sesama penyedia layanan shared services juga menjadi salah satu faktor semakin berkembangnya kualitas layanan SSC itu sendiri.
Kondisi perekonomian global juga menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan SSC. Melemahnya nilai tukar mata uang di negara berkembang terhadap dolar AS karena akibat situasi geopolitik dan konflik terkini Rusia dan Ukraina menjadi salah satu penyebab naiknya harga bahan baku industri.
Kenaikan harga bahan baku industri tersebut menuntut perusahaan melakukan efisiensi keuangan agar tetap bisa bertahan dalam persaingan. Dengan tujuan efisiensi pengeluaran tersebut banyak perusahaan yang beralih dari model back office tradisional berganti dengan model shared services yang dianggap bisa menghemat 30 persen pengeluaran operasional back office mereka.
Munculnya tren Do It Yourself (DIY), menurut Forbes, semakin menunjukkan eksistensi di dunia bisnis. Ini mendorong beberapa perusahaan AS untuk memperluas GIC atau shared services mereka dan mendorong yang lain untuk memindahkan pekerjaan dari penyedia pihak ketiga kembali ke rumah. Karena ICT menjadi lebih penting bagi perusahaan di dunia digital, mereka ingin mengontrol lebih banyak fungsi ini.
Pelanggan bosan dengan model pabrik dengan turnover yang tinggi dan menginginkan tim yang gigih dengan pergantian yang minimal. Ini memungkinkan mereka memperoleh manfaat dari pembelajaran dan peningkatan produktivitas.
Efisiensi diterapkan lebih dalam model DIY, yang mendorong perusahaan untuk mengalihkan pekerjaan mereka dari pihak ketiga ke fasilitas mereka sendiri. Perusahaan dapat dengan mudah merekrut staf dan pemimpin yang kompeten dan dengan demikian menghindari margin keuntungan yang tinggi dari penyedia layanan.
Saat ini, pasar tenaga kerja dan ekosistem sekitarnya sudah matang; jadi, jauh lebih mudah untuk menemukan keterampilan, kepemimpinan, dan fasilitas yang tepat daripada tahun-tahun sebelumnya ketika membangun SSC baru.