Seru Sih, Ini Dia Risiko yang Dikelola Heru sebagai Project Manager
Menjadi seorang project manager merupakan pengalaman yang unik dan tak jarang menjadi incaran bagi sebagian besar karyawan. Menjadi project manager dituntut untuk fokus pada 4 indikator penting demi tercapainya proyek yang maksimal. Adapun indikator ini di antaranya cost, schedule, quality & functionality, dan risiko-risiko.
Ketika menjalankan sebuah proyek tentu kita akan menemui berbagai risikonya tersendiri. Namun sayangnya, risiko ini seringkali tidak diketahui pasti, baik kejadiannya maupun waktu tepat kedatangannya. Hal ini juga yang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang project manager, salah satunya yang dialami oleh Heru Firmansyah salah satu Project Manager SISI saat ini.
Sebagai seorang project manager, Heru Firmansyah atau biasa disapa Heru ini mengaku bahwa dirinya harus bisa menganalisa berbagai risiko yang menjadi salah satu bagian penting dari proses perencanaan proyek. Baginya tugas ini merupakan sebuah posisi yang sangat penting, sebab tanpa adanya project manager maka proyek yang ada tidak dapat berjalan dengan lancar.
Saat ini Heru sedang menangani beberapa project terkait Research & Development serta Manage Operation yang terdiri dari berbagai produk aplikasi dengan kurang lebih 50 anggota dalam tim. Dalam kesehariannya Heru seringkali menemui berbagai risiko yang unik dan bervariatif. Seperti contoh dirinya pasti menemui beberapa risiko yang berkaitan langsung dengan klien dan stakeholder guna pembahasan arah dan tujuan proyek. Sehingga kemampuan bernegosiasi dan mengatur strategi juga sangat diperlukan.
“Sebagai seorang project manager kita harus bisa fokus pada urusan strategic, jangan terjebak dengan urusan teknis maupun administratif yang sudah dapat dilakukan oleh tim,” ungkap Heru.
Berprofesi sebagai project manager, ungkapan Heru di atas menjadi pedomannya dalam mengelola risiko-risiko yang akan terjadi. Dirinya akan mengatur semua komponen yang dibutuhkan oleh tim dan mempercayakan segala kebutuhan teknis serta administratif pada tim yang memiliki keahlian dan wawasan baik di bidangnya. Lanjut ungkap Heru dirinya memiliki trik khusus dalam menghadapi hal tersebut dengan mengorkestra strategic planning-nya melalui upaya memfasilitasi tim agar mengeluarkan ide-ide kreatif serta mengkolaborasikannya.
Contoh lain risiko yang biasa dihadapi oleh dirinya adalah terkait dengan manajemen tim, waktu, dan hal lain yang bisa saja tidak sesuai perencanaan. Sehingga Heru harus menyiapkan berbagai alternatif skenario atas risiko yang akan berdampak pada molornya pekerjaannya. Upaya ini bisa jadi berupa penambahan SDM, melakukan lembur, atau solusi lainnya.
“Berprofesi sebagai project manager bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, selagi percaya dengan kemampuan yang mumpuni maka akan terasa lebih mudah,” ungkap Heru.
Tugas project manager ini memang punya keseruan tersendiri, yang membutuhkan skill dan kemampuan interpersonal yang baik. Bukan tanpa tujuan, manajemen risiko pada proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang dan meminimalisir dampak negatif dapat terjadi dalam proyek. Bagi Heru, hal lain yang tak kalah mencengangkan apabila risiko ini tidak dihadapi dengan serius maka bisa jadi akan kehilangan peluang yang dapat meningkatkan nilai proyek yang sedang ditanganinya.
Dalam penerapannya, Heru memiliki berbagai proses yang harus dilewati. Mulai dari tahapan perencanaan, identifikasi, analisis kualitatif dan kuantitatif, perencanaan respon risiko, pengendalian, hingga monitoring. Heru selalu mengupayakan tidak melupakan tiga komponen penting risiko antara antara penyebab, kejadian, dan dampak risiko akan berdampak pada rencana pengelolaan risiko yang tidak terstruktur.
Bagaimana, apakah kamu tertarik menjadi seorang Project Manager?