Terus Belajar dan Kembangkan Diri, Kiat Rouf Keluar Dari Zona Nyaman

Friday, 11 December 2020

Pernahkah kalian merasa “gini gini saja”, tidak maju tapi malah justru stagnan dan tidak berkembang? mungkin akibat sudah merasa cukup puas dengan hasil yang telah dicapai. Memang biasanya saat sudah bertahun-tahun mengerjakan hal yang sama, sulit rasanya untuk kita bisa keluar dari zona nyaman. Kebanyakan dari kita berhenti untuk mengembangkan diri dengan alasan satu dan lain hal. Tapi tidak demikian dengan Abdurrouf, salah satu mobile developer SISI saat ini.

Bagi Rouf penting rasanya untuk selalu melakukan pengembangan diri dengan mengikuti berbagai macam pelatihan. Semenjak bekerja, Rouf selalu berupaya menambah pengetahuan dengan mengikuti berbagai macam pelatihan di antaranya; Indonesia Android Kejar, Udacity Associate Android Fast Track Scholarship, beberapa pelatihan program melalui platform online, dan yang terakhir dirinya baru saja menyelesaikan program Internship World Class Developer yang diadakan oleh Apple Academy.

Rouf masih ingat betul, betapa semangatnya saat memulai belajar membuat dan mengembangkan aplikasi sejak awal. Lulusan dari Universitas Trunojoyo Madura ini mengaku semenjak kecil dirinya sudah senang dengan berbagai macam barang elektronik. Sampai pada akhirnya dirinya masuk SMK jurusan komputer hingga benar-benar mengenal program coding di jenjang perkuliahan. Berawal dari situlah dirinya mengaku selalu terpacu untuk mempelajari programming.

“Melakukan sesuatu itu kalau sudah nyaman dan senang pasti ga kerasa susah. Walaupun susah harusnya jadi tambah penasaran! Belum lagi kalau sudah berhasil, rasanya pasti senang,” ungkap Rouf.

Tekadnya mendalami programming secara konsisten membuat Rouf memiliki berbagai macam portofolio aplikasi, baik dikembangkan sendiri maupun bersama tim. Beberapa aplikasi tersebut diantaranya FORCA PoS Mobile, Akses Toko Mobile, Awasin, Nono dan masih banyak aplikasi lainnya. Beberapa aplikasi yang telah dikembangkan merupakan kerjasama dengan komunitas sebagai bagian dari upaya membantu sesama. Seperti contoh aplikasi Awasin, aplikasi ini berfungsi untuk mendeteksi objek yang ditangkap kamera, sekaligus mengetahui rintangan yang ada di depan kamera. Tujuannya untuk membantu orang-orang yang memiliki disabilitas tunanetra dalam berjalan selain menggunakan tongkat.

Bukan tanpa alasan ketika Rouf membiasakan diri untuk terus belajar. Menurutnya teknologi adalah sesuatu yang terus berkembang. Ia menyadari akan selalu ada tantangan teknologi dalam menghadapi era industri 4.0 ini. Sehingga Literasi digital  harus terus dilakukan karena SDM menjadi salah satu kunci keberhasilan menghadapi perkembangan. “Teknologi makin canggih, banyak mesin dan bahasa pemrograman baru yang dikembangkan. Sehingga kita dituntut untuk perlu mengasah pengetahuan serta meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah,” ujarnya.

Rouf menyadari apa yang dipelajari saat ini nantinya pasti akan terus berkembang, dan jika tidak mau ikut berkembang dirinya pasti akan ketinggalan. Ia berharap suatu saat nanti dirinya akan semakin mahir dalam bidang ini, dan kemudian dapat bermanfaat bagi siapa saja. Menutup perbincangan dengan Rouf, dirinya memberikan pesan kepada pemula, untuk selalu semangat dan pantang menyerah dalam belajar menyukai pekerjaan. Karena kalau sudah suka, apapun yang sebelumnya tampak susah akan jadi lebih mudah.